Transparansi sebagai landasan demokrasi yang berkualitas di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Transparansi memastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan negara dilakukan secara terbuka dan akuntabel.
Menurut Transparency International, transparansi adalah kunci utama dalam pemberantasan korupsi dan membangun tata kelola pemerintahan yang baik. Ketika pemerintah dan lembaga publik menjalankan tugasnya secara transparan, maka masyarakat dapat memantau dan mengawasi setiap kebijakan yang diambil.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas, transparansi dalam pengelolaan anggaran APBN dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana publik. Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, “Transparansi adalah kunci dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.”
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan transparansi yang sebenarnya di Indonesia. Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepercayaan masyarakat terhadap transparansi pemerintah masih rendah. Hal ini disebabkan oleh minimnya akses informasi publik dan kurangnya keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk itu, diperlukan komitmen dan kerjasama yang kuat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam memperkuat transparansi sebagai landasan demokrasi yang berkualitas di Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, “Transparansi bukanlah pilihan, melainkan suatu keharusan dalam membangun negara yang demokratis.”
Dengan menjadikan transparansi sebagai prinsip utama dalam menjalankan pemerintahan, diharapkan dapat tercipta tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Sehingga, Indonesia dapat menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat di mata dunia internasional.